Dulu , aku sering buat cerita. Tapi, entah mengapa
beberapa tahun ini aku jadi malas untuk membuat cerita. Aku merasa di dalam
diriku ini, sebenarnya mengalir jiwa seni dari keluarga ku. Memang bisa
dikatakan keluarga besarku terjun di dunia perfilman. Dari uwa ku yang menjadi
sutradara sekaligus penulis skenario tanpa belajar di universitas yang
mengembel – embelkan jurusan komunikasi. Beliau menjadi seperti itu karena otodidak. Hingga beliau menyabet beberapa
piala FFI di era nya. Orang tua ku pun terlibat dalam dunia perfilman, papah ku
di bidang artistic, mamah ku di bidang sinematografi. Dan hampir rata – rata
saudaraku yang laki – laki terjun di dunia perfilman. Sampai tante ku nikah
sama pelawak. Yup !! aku berada di sekeliling orang – orang di bidang seni, dan
i love it J
Sampai papah angkatku pun kerja menjadi crew di salah
satu station, hingga ajalnya yang menjemput pun lagi kerja disana. Ya .. aku
ingin sekali terjun didunia perfilman. Aku tidak ingin menjadi artis, justru
aku ingin menjadi crew dibalik layar tersebut. aku ingin mengikuti jejak
saudara – saudaraku yang lain. Tetapi , uwa ku pernah bilang “ mau itu anak,
cucu, keponakan atau siapapun yang perempuan terjun di dunia perfilman. Soalnya
nggak baik buat anak perempuan “
makJlebb banget ya.. omongannya. Seakan memberhentikan
mimpi ku yang ingin terjun di dunia film. Begitu pula hingga aku duduk di
bangku perkuliahan. Aku pun bingung mau mengambil jurusan apa. Kalau boleh
pinjem bahasa anak sekarang adalah galau. Yupp !! aku pun mengalami kegalauan.
Ini aku yang mau kuliah, kenapa yang lain pada ribet yaa?? Tante , nyokap
angkat, semua nya bilang kalau jurusan komunikasi itu susah nyari kerjanya.! Bayarannya
mahal , ini lah itu lah... Alhasil kupilih lah sastra inggris yang menjadi
major ku sekarang ini. Katanya , “ kalo ambil jrusan inggris itu gampang nyari
kerjanya “ yahh aku Cuma bisa jawab “aminn” kembalikan lagi ke allah. Semua
udah di atur sama allah. Ya ga? Heheheh :D
kalau aja bisa S2 nya sastra lari ke broadcast, bakal aku
ambil itu. Aku ingin menjadi cameragirl or sutradara langsung. Haduhhh.....
entah kapan itu akan terwujud. Mungkin ,,, aku hanya bisa bermimpi saja.. aku teringat ketika papahku menulis di status
jejaring sosial milik nya, ia menulis “ jangan kau ikuti jejak ayahmu ini,
karena susah untuk mendapatkan pekerjaan jika tidak pintar untuk mencari nya”
aku pun memberi komen “ aku suka itu!
Terus gimana kalau sudah suka?” sayang nya beliau hanya memberi jempol saja.
Idak berkomentar apa – apa.
Dalam keluarga ku, hanya aku dan kaka ku yang pertama
yang suka dengan dunia seni. Beruntung nya kaka ku, ia sudah ikut menjadi crew
sebuah sinetron, dan ia sering mengedit – edit atau menjadi sutradara dalam
pembuatan demo band. Sedangkan aku??? Mimpi kalii yeee... bisa seperti itu.
Kepentok sana sini kalau bisa dibilang. Huffttthh .... yasudah, aku akan terima
semua nyaa... aku hanya bisa berharap, Someday My
Dream Comes True J *amieN
---- Sekian -----
3 komentar:
In Dream We Live, in Reality We Believe... haha
yup idem sama Mujib :)
kaya kenal nih kata2 --"
Posting Komentar